1.
Pengertian
Metodologi Kuantitatif dan Kualitatif
·
Kuantitatif
Pengertian
Metode Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang tersusun secara sistematis
antara bagian-bagian, fenomena serta hubungan-hubugan yang terdapat dalam objek
penelitian. ‘Gaya’ penelitian kuantitatif biasanya mengukur fakta objektif
melalui konsep yang diturunkan pada variable-variabel dan dijabarkan pada indicator-indikator
dengan memperhatikan aspek relibiltas. Penelitian kuantitatif bersifat
bebas nilai dan konteks, mempunyai banyak
‘kasus’ dan subjek yang diteliti, sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk data
stastik yang berarti. Hal penting untuk dicatat di sini adalah peneliti
‘terpisah dari subjek yang diteliti.
Kualitas
hasil temuan dari penelitian kualitatif secara langsung tergantung pada
kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari interviewer atau moderator group. Jenis
penelitian ini jarang dilakukan dari survey karena dari segi biaya memang mahal
dan sangat efektif dalam memperoleh informasi tentang kebutuhan komunikasi dan
tanggapan dan pandangan tentang komunikasi
tertentu.
·
Kualitatif
Penelitian
kualitatif adalah riset yang bersifat deskiptif dan cenderung menggunakan
analisis dengan pendekataan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek)
lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur
statisk atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian
kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan
masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas
social, dan sebagainya.
2. Landasan Filosofis
Berdasarkan
aspek filosofi yang mendasari penelitian secara garis besar dapat dikatagorikan
menjadi dua macam, yaitu penelitian yang dilandaskan pada aliran atau paradigm filsafat positivsme dan aliran
filsafat postpositivsme. Apabila penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan
akhir menemukan kebenaran, maka ukuran maupun sifat kebenaran antara kedua
paradigm filsafat tersebut berbeda satu dengan yang lain. Pada aliran atau
paradigma positivsme ukuran kebenarannya adalah frekwensi tinggi atau
sebagian besar dan bersifat probalistik. Kalau dalam sample benar maka
kebenaran tersebut mempunyai peluang berlaku juga untuk populasi yang lebih
besar.
Pada filsafat
postpositivsme kebenaran didasarkan pada esensi dan kebenarannya besifat
holistic. Pengertian fakta maupun data dalam filsafat positivsme dan
postpositivsme juga memiliki cakupan yang berbeda. Dalam positivsme fakta dan
data terbatas pada sesuatu yang empiri sensual (teramati oleh panca indra),
sedangkan dalam postpositisvme selain yang empiri sensual juga mencangkup apa
yang ada dibalik yang empiric (fenomena dan nomena).
Filosofis penelitian kuantitatif
berkaitan dengan tradisi pemikiran Prancis dan Inggris yang tergolong
positivisme dan seringkali disebut dengan berbagai label lain, seperti
empirisme, behaviorisme, naturalism, dan sintisme. Tradisi ini berkembang
akibat sedemikian terobsesi dan dipengaruhi oleh tadisi ilmu-ilmu kealaman yang
tergolong Aristotelian. Ia bertumpu pada pandangan bahwa realitas itu pada
hakikatnya bersifat materi dan kealaman. Manusia pada hakikatnya bersifat materi
dan kealaman. Yang disebut dengan jiwa (mind) tak ubahnya dengan kertas putih
(tabula rasa), yang hakikatnya semacam film kamera pada diri manusia; ia
sekedar ‘photocopy” atau gambaran “hasil potret”
Landasan filosofis penelitian kualitatif
berkaitan dengan pemikiran Jerman yang lebih humanistic, memandang manusia
sebagai manusia, serta lebih terobsesi dan dipengaruhi oleh filsafat
rasionalisme (idealisme) Plakonik. Tradisi pemikiran Jerman acapkali diberi
label fenomenologisme.
Khan dan Hegel salah satu tokoh yang
menolak tradisi pemikiran Inggris, menyatakan jiwa manusia terutama adalah
sebagai produser ide-ide, dan kerenanya, sejarah manusia juga merupakan
menifestasi dari sejarah ide-ide yang diciptakan oleh manusia itu sendiri dalam
sepanjang sejarah. Perjalanan sejarah umat manusia bukanlah sekedar perubahan
dari peristiwa yang satu ke peristiwa lain, melainkan perjalanan sejarah
ide-ide dan kreasi manusia selaku makhluk sadar dan bertujuan (purposive
creators).
3. Bilamana Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif Digunakan
Seperti
yang kita pahami, bahwa penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian
dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomenal
social dan masalah manusia, serta bertolak dari data, memanfaatkan teori yang
ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu ‘teori’. Penelitian
kuantitatif digunakan harus berangkat dari masalah, dalam penelitian
kuantitatif masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas, setelah
masalah diidentifikasi,dan dibatasi maka selanjutnya masalah tersebut
dirumuskan, rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan,
lalu peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Jadi teori dalam
penelitian kuantitatif ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian
tersebut. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakian teori
tersebut dinamnakan hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis yang merupakan jawaban
sementara tersebut selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara
empiris/nyata. Untuk itu peneliti harus mengumpulkan data. Pengumpulan data
dilakukan pada populasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bila
populasi terlalu luas, sedangkan peneliti memiliki keterbatasan waktu, dana dan
tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut. Bila peneliti bermaksud membuat generalisasi, maka sampel yang
diambil harus representative, dengan teknik random sampling, untuk itu peneliti
perlu menggunakan instrument penelitian. Setelah instrument teruji validitas
dan rehabilitasnya, maka dapat digunakan untuk mengukuri. Data variable yang telah ditetapkan peneliti lalu
data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis
yang diajukan.
Penelitian
kualitatif adalah proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian
mengfokus, dan meluas lagi, terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam
penelitian kualitatif, yaitu analisis domain, taksonomi, dan komponensional,
analisis tema cultural.
4. Perbedaan antara metode kualitatif
dengan kuantitatif meliputi 3 hal, yaitu perbedaan tentang
aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri
·
Perbedaan aksioma adalah pandangan
dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang
realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variable,
kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai. Perbedaan aksioma antara
penelitian kualitatif dan kuantitatif, ditunjukkan pada table dibawah ini
Aksioma
dasar
|
Metode
kuantitatif
|
Metode
kualitatif
|
||||
Sifat
realitas
|
Dapat
diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur
|
Ganda,
holistic, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman
|
||||
Hubungan
peneliti dengan yang diteliti
|
Independen,
supaya terbangun obyektivitas
|
Interaksi
dengan sumber data supaya memperoleh makna
|
||||
Hubungan
variable
|
![]()
|
Timbale
balik/interaktif
![]() |
||||
Kemungkinan
generalisasi
|
Cenderung
membuat generalisasi
|
Transferability
(hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waku)
|
||||
Peranan
nilai
|
Cenderung
bebas nilai
|
Terikat
nilai- nilai yang dibawa peneliti dan sumber data
|
·
Karakteristik
penelitian
Table karakteristik metode kuantitatif dan
kualitatif
No
|
Metode
kuantitatif
|
Metode
kualitatif
|
1
|
A. Desain
a.
Spesifik, jelas, rinci
b.
Ditentukan secara mantap sejak awal
c.
Menjadi pegangan langkah demi langkah
|
A. Desain
a.
Umum
b.
Fleksibel
c.
Berkembang dan muncul dalam proses
penelitian
|
2
|
B. Tujuan
a.
Menunjukkan antara variable
b.
Menguji teori
c.
Mencari generalisasi yang mempunyai
nilai prediktif
|
B. Tujuan
a.
Menemukan pola hubungan yang bersifat
interaktif
b.
Menemukan teori
c.
Menggambarkan realitas yang kompleks
d.
Memperoleh pemaham
|
3
|
C. Teknik
pengumpulan data
a.
Kuesioner
b.
Observasi dan wawancara terstruktur
|
C. Teknik
pengumpulan data
a.
Participant observation
b.
In depth interview
c.
Dokumentasi
d.
Tringulasi
|
4
|
D. instrument
penelitian
a.
test, angket, wawancara terstruktur
b.
instrument yang telah berstandar
|
D. instrumen
penelitian
a.
peneliti sebagai instrument (human
instrument)
b.
buku catatan, tape recorder, camera,
handycam dan lain-lain
|
5
|
E. data
a.
kuantitatifd
b.
hasil pengukuran variable yang
dioperasionalkan dengan menggunakan instruman
|
E. Data
a. deskriptif
kualitatif
b. dokumen pribadi,
catatan lapangan, ucapan dantindakan responden, dokumen dan lain-lain
|
6
|
F. sampel
a.
besar
b.
representative
c.
sedapat mungkin random
d.
ditentukan sejak awal
|
F.
sampel/ sumber data
a.
kecil
b.
tidak represantatif
c.
purposive, snowball
d.berkembang
selama proses penelitian
|
7
|
G. analisis
a.
setelah selesai pengumpulan data
b.
deduktif
c.
menggunakan statistic untuk menguji
hipotesis
|
G.analisis
a. terus menerus sejak awal
sampai akhir penelitian
b. induktif
c. mencari pola, model, thema,
teori
|
8
|
H. hubungan
dengan responden
a.
dibuat berjarak, bahkan sering tanpa
kontek supaya obyektif
b.
kedudukan peneliti lebih tinggi dari
responden
c.
jangka pendek sampai hipotesis dapa
dibuktikan
|
H.hubungan
dengan responden
a.empati,
akrab supaya memperoleh pemahaman yang mendalam
b.
kedudukan sama bahkan sebagai guru, konsultan
c.
jangka lama, sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori
|
9
|
I.
usulan desain
a.
luas dan rinci
b.
literature yang berhubungan dengan masalah, dan variable yang diteliti
c.
prosedur yang spesifik dan rinci
langkah-langkahnya
d.
masalah dirumuskan dengan spesifik dan
jelas
e.
hipotesis dirumuskan dengan jelas
|
I./ usulan desain
a. singkat, umum bersifat
sementara
b. literature yang digunakan
bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
c. prosedur bersifat umum,
seperti akan merencanakan tour/piknik
d. masalah bersifat sementara dan
akan ditemukan setelah studi pendahuluan
e. tidak dirumuskan hipotesis,
karena justru akan menemukan hipotesis
f. focus penelitian ditetapkan
setelah diperoleh dari wal dari lapangan
|
10
|
J.
kapan penelitian dianggap selesai ?
setelah semua
kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan
|
J .kapan penelitian dianggap selesai ?
Setelah tidak ada data yang
dianggap baru/jenuh
|
11
|
K. kepercayaan terhadap hasil penelitian
pengujian validitas
dan reabilitas instrument
|
k.kepercayaan terhadap hasil
penelitian
pengujian kredibilitas,
depenabilitas, proses dan hasil penelitian
|
·
Tabel Proses
penelitian
Dalam
penelitian kuantitatif motedo penelitian yang biasa digunakan adalah metode
survey, contoh post facto, eksperimen, evaluasi, action researce, policy
researce,(selain metode naturalistic dan sejarah). Sedangkan Penelitian
kualitatif adalah peneliti kualitatif sebelum memiliki masalah, atau keinginan
yang jelas, tetapi dapat langsung memiliki objek/lapangan. Pada tahap ini
disebut tahap orientasi atau deskripsi, pada tahap ini peneliti mendeskripsikan
apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan.
5. Contoh Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif
·
Kuanlitatif
· Penelitian
tentang jamaah Shalat di masjid atau moshala di kawasan Pamulang, yang
berdominan beragama Islam. Tak sedikit masjid atau moshala berdiri dikawasan
Pamulang. Masjid atau mushala ketika bulan Ramadhan saja ramai, di hari- hari
biasa jamaah masjid atau mushala dapat dihitung dengan mudah dan cepat, atau
ramainya saat pada waktu shalat tertentu saja, atau juga ramai oleh kaum pria,
lansia ataupun musafir. Dari fenomena ini peneliti dapat melihat ada sesuatu
fenomena unik yang terjadi dan juga dapat di cari apa penyebabnya dan
permasalahannya. Apa factor yang mempengaruhi sesuatu jamaah tidak melaksanakan
shalat jamaah di masjid atau mushala? Jika kita ketahui, bahwa letak masjid
atau mushala tidak lah jauh dari pemukiman warga.
· Penelitian
pemakaian kendaraan bermotor pada usia dibawah umur atau usia dini. Pembuatan
Surat Izin Mengemudi (SIM) dapat dibuat oleh sesorang ketika umurnya sudah
mencukupi atau diatas umur 17 untuk membuat SIM. Melunjaknya kendaraan bermotor
tidak terhindarkan, setiap rumah minimal memiliki kendaraan bermotor, yang
banyak dijumapai adalah sepeda motor. Dengan adanya pembuatan SIM yang dibatasi
umurnya, maka pemakaian sepeda motor oleh pengendaran yang usianya masih
dibawah umur tidak juga melunjak. Tetapi pada kenyataanya, pengendara motor
yang usianya belum cukup sudah diperbolehkan mengendarai sepeda motor. Kenapa
hal tersebut terjadi? Apa yang menyebabkan pengendaraan motor yang usianya
belum cukup di perbolehkan menggunakan sepeda motor di jalanan? Akan kah
semakin tinggi tingkat kecelakaan? Dari segi ini peneliti dapat mencari titik
permasalahan dan menemukan hasilnya.
· Kuantitatif
· Ada
70% dari anggota Komunitas Fotografi di Ciputat yang menggunakan kamera bermerk
N. apa yang menyebabkan mereka menggunakan kamera bermerk N? Bagaimana
tanggapan teman satu komunitasnya yang menggunakan kamera bermerk lain? Dari
segi kasus ini, peneliti dapat langsung terjun kelapangan untuk mencari dan
mengolah data dengan instrument berupa kuesioner atau dat survey untuk
membuktikan kebenaran data yang sudah ada tersebut.
· 60%
mahasiswa di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, ketika tidak ada waktu kuliah lebih memilih bermain PlayStation (PS)
ketimbang berdiskusi, atau membaca buku di perpustakaan. Factor apa yang
menyebabkan terjadinya fenomena tersebut? Apakah karena kecanduan, hobi, atau
refreshing? Apa pendapat teman-teman dekatnya atau teman sekelasnya yang tidak
melakukan hal yang sama? Adakah factor negative yang mempengaruhi hal tersebut,
khususnya dalam perkuliahan? Dari kasus tersebut, maka peneliti akan mencari,
mengumpulkan, mengolah data dan langsung melakukan survey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar