Selasa, 26 Agustus 2014

Rp 176.000,- Ongkos ke Gunung Papandayan 2622 Mdpl

Awal dari sebuah kebosanan yang menghadirkan kami disebuah tempat tongkrongan. Cerita demi cerita dari setiap kawan muncul, sebuah ide muncul ketika kami mendapat cerita tentang mendaki. Ketertarikan itu memicu kawan-kawan, sebuah tongkrongan yang kami beri nama LBH (Lelaki Baja Hitam), yang memiliki aktivitas rutin futsal setiap Jum’at malam.
Singkat cerita, akhirnya kami satu tongkrongan yang berisikan lebih dari 15 manusia ganteng, memutustak yang ingin mengikuti trip ke gunung papadayan hanyalah 6 orang, diantaranya adalah Sulton, Amrih, Topas, Aldi dan sikembar (Ikhsan&Hafidz). Rencan kepergian kami untuk menikmati keindahan alam Jawa Barat sudah terencana dari sebelum bulan Ramadhan 1435 H/ sekitar bulan juni (lama bingiiitttss). Dari sini kami menyiapkan alat-alat ataupun logistik yang akan dibawa nantinya, maklum lah dari beberapa tim kami baru pertama kali mendaki, jadi agak di persiapkan secara matang-matang.
Disingkat ceritanya, Kamis, 21 Agustus 2014, pukul 20.10 WIB kami siap berangkat dari Pamulang, Tangerang Selatan, saat itu si kembar belum juga tiba ketempat kita berkumpul, yang dijadwalkan sebelumnya, jam 20.00 Wib kita sudah berada di Pol Primajasa di daerah Gaplek Pamulang. Tetapi karena si kembar ngaret maka dari itu kami harus menunggu hingga pukul 20.38 Wib. Kalau dilihat dari jadwal keberangkatan bis Primajasa di pol nya, seharusnya sudah tidak ada keberangkatan lagi karena pukul 21.00 wib adalah jadwal terakhir keberangkatan bis. Ada lagi pukul 05.00wib, setelah subuh baru ada lagi.
Dari depan komplek kami yang biasa disebut dengan daerah ‘Portal’ kami naik angkot jurusan Ciputat, dengan ongkos sebesar Rp 3.000,- /orang. Sebelum sampai pasar Ciputat ada namanya pasar Cimanggis, disini kami sambung angkot jurusan Ciputat- Parung, dengan ongkos Rp 3.000,-/ orang.  Sesampainya di pol Primajasa, ternyata memang sudah tidak ada lagi, kami di sarankan untuk naik bis primajasa jurusan Lebak Bulus – Tasikmalaya, lalu turun di tol Cileunyi lalu sambung lagi menggunakan bis jurusan Termnal Guntur. Tawar menawar kami lakukan, akhirnya bis Primajasa Jurusan Lebak Bulus – Garut di berangkatkan juga. Perjalanan kami dimulai dengan kesan yang berarti bagi saya, sebelumnya sih saya belum pernah tawar menawar macam seperti ini. Pukul 21.30 Wib bis Primajasa berangkat dari pol, dengan membayar ongkos sebesar Rp 42.000,-/ orang sampai Terminal Guntur.
Jum’at, 22 Agustus 2014, 02.15 Wib, tiba lah kami di terminal Guntur, kami disambut dengan dinginnya Kota Garut pada waktu itu. Saat tiba di Terminal Guntur, perut kami yang agak ‘karet’ ini mulai mengeluarkan nada-nada kelaparan. Alhamdulillahnya masih ada kios ayam goreng kakilima yang masih buka, satu porsi sekitar Rp 13.000,- dengan menu Nasi Putih, Ayam Goreng, lalapan dan Sambel (sambelnya pedeees bingiits coy). Kita memutuskan untuk makannya di daerah Cisurupan, pintu masuk ke Gunung Papadanyan. Dari Terminal Guntur ke Cisurupan kami naik angkot sekitar Rp 15.000,-/orang dengan jarak tempuh waktu sekitar 35menit.
Setibanya kami di Cisurupan, kami membuka bekel dari terminal Guntur tadi, setelah kenyang, kami lanjut untuk ke BaseCamp David. Untuk menuju Camp David kami harus naik mobil Pick Up/ bak terbuka sebesar Rp 20.000,-/orang. Tanjakan demi tanjakan kita lalui, jalan yang agak Off Road ini membuat kami tidak nyaman, karena kami kan duduk di atas besi, kan mobilnya bukan mobil Off Road tapi mobil bak terbuka, kebayang dong gimana rasanya -_-‘’ tapi langit Garut memberikan keindahannya, taburan Bintan dan Senyuman Bulan Sabit menghiasi langit saat itu. Rasa tidak nyaman diatas mobil Pick Up, terhapus karena keindahan langit dipagi buta saat itu.
Setibanya di pos pendaftaran, kami mendaftarkan Tim dengan biaya Rp 5.000,-/orang.  Harganya naik, tahun 2013 pas saya ke Gunung Papandayan, masih Rp 2.000,-/orang, yaudah gapapa Intermezo dikit lah yah. Hehehe. Lanjut lagi nih, setelah itu kami istirahat sejenak dan melakukan Shalat Subuh, dingin banget pas abis Wudhu hehehe. Ngopi-ngopi unyu sudah, tepat pukul 06.00 wib, kami mulai mendaki. Sesampainya di Kawah Papadayan sekitar 06.30 wib. Foto-foto dulu lah, selfie-selfie an dikit. Setelah foto-foto sekalian istirahat sebentar, lalu lanjut mendaki kembali. Sesampainya di jalur pipa biru atau menuju Lawang Angin kami sempat beristirahat sebentar, sekitar pukul 08.30wib kami masak-masak mie instan dulu, isi tenaga sedikit. Tepat pukul 10.00 wib kami melanjutkan perjalanan, bertemu dengan  pendaki yang lainnya. Saat menuju lawang angin, kita bertemu 3 orang cewe yang lagi neduh, kita mikirnya mereka itu Cuma iseng aja mau neduh, pas ditanya eh katanya abis di kejar anjing/serigala warna hitam. Wadoooow neng ada-ada aja deh. Mereka Nekat Traveller bukan Neked Traveller, mereka cerita gak ada persiapan apa-apa untuk ke Papandayan, dan mereka pernah dadakan juga pergi kepulau Pari yang Cuma modal Uang aja. Saat ke Papandayan juga begitu, Cuma pake flat shoes nih para cewe, sangar juga nih. sampai lah di Pos II untuk laporan, dengan membayar seikhlasnya.
  Jalur Kawah Papandayan




POS II


Ke tiga cewe itu ikut bersama kami sampai Pondok Saladah pukul 11.10 Wib. Kami buka tenda dan nyuguhin sedikit makanan yang kita punya buat para cewe-cewe ini. Setelah tenda berdiri, para cewe-cewe ini lanjut untuk pulang dengan penuh nekatnya (bukan sembarang cewe nih cewe). Ya kalo kita sih mau Have Fun  disini, tidak dikejar waktu. Hehehe. Lanjut ke kisah perjalanan kami yang menyenangkan, setelah makan dan berberes tenda, kita istirahat bobo unyu.

Edelweiss Pondok Saladah
(Di Pegang Boleh, Di Bawa Pulang Gak Boleh)

Malam pun tiba, dingin pun menghampiri dibalik tebalnya kabut Pondok Salada pukul 19.30 wib. Terdengar dari bukit menuju Tegal Alun, teriakan orang meminta tolong, dan saya sih kepo ada apa gerangan disana, ternyata oh ternyata seiiring kabar burung katanya ada yang tersesat dijalur menuju Tegal Alun, kami tidak bisa berbuat apa-apa, tapi ada pendaki lain yang berusaha untuk menolongnya. Kami berfikir, kami belum begitu banyak tentang pendakian, kalo kami sok tau nyari orang, orang yang dicari sudah selamat, malah kami yang dicari. Jadi kami serahkan kepada yang berpengalaman atau serahkan kepada Ranger setempat. Hehehe.
Ke esokan harinya 23/08/2014, kami menuju Hutan Mati Papandayan, pukul 08.00 wib setelah sarapan agar-agar kita langsung mau menikmati keindahan Hutan Mati. Pukul 08.35 wib kami tiba disana. Berfoto ria yang hanya kami lakukan (masa mau coret-coret dibatu, kaya alay dong hahaha). Selanjutnya kami turun ke tenda kami. Sempat kaget pukul 11.00 wib Pondok Saladah sudah disulap menjadi perkampungan pendaki. Penuh bingiiitsss, dan ada yang lagi ngerayain Anniversary bengkel motor terkemuka. Penuh deh jadinya. Saat ditenda, yang awalnya sebelah Timur (kiri) tenda kami tidak ada tenda pendaki lain, eh saat itu sudah ada. Dan berkenalan kami, ternyata oh ternyata, berasal dari Pamulang juga (dunia sempit vrooohhh!!)



 Hutan Mati

 Hutan Mati


Minggu 24 Agustus 2014, pukul 08.00 wib, setelah sarapan dan beres-beres alat masak, kami bersiap-siap untuk pulang kerumah. Operasi semut kami lakukan untuk menjaga kebersihan disana, kantong sampah kami bawa turun (ini penting bingits vrooh). Pukul 11.00 wib kita sudah bergegas untuk turun. Setelah melapor di Pos II kami langsung turun ke Camp David. Saat di Kawah Papandayan kami berfoto-foto ria. Hehehe.
Pukul 13.45 Wib, istirahat sejenak di Camp David sembari membeli sovenir Gunung Papadayan, kami disibukan menawar mobil Pick Up untuk turun ke desa Cisurupan. Langsung deh tancap gas untuk ke Cisurupan. 14.35 wib kami langsung naik angkot ke terminal, saat perjalanan menuju Terminal Guntur, terjadi insiden, tas-tas kami jatuh karena kurang rapih dan kuatnnya tali yang mengikat tas-tas kami. Sedikit saran aja, saat tas di ikat diatas angkot, harap di Check kembali, sudah kuat dan rapih belum tali yang mengikat tas-tas yang dibawa. Resikonya bisa fatal, pertama; bisa nyelakain kendaraan roda dua yang ada di belakang angkot kita atau kendaraan yang ada dibelakang angkot kita. Kedua; bisa ilang atau rusak barang-barang yang ada didalam tas. Harap di perhatikan yah.
15.30 wib, setibanya di Terminal Guntur, kami bergegas untuk membersihkan diri di WC umum depan terminal. Bersih kok kamar mandinya, dengan membayar Rp 3.000,- kita kembali kece lagi. Hehehe. Setelah bersih-bersih badan kami menyempatkan diri untuk makan dulu. Setelah itu pukul 17.00 wib kami bergegas menuju bis tujuan Lebak Bulus. Daaaaan satu bis penumpangnya pendaki semua, ini bis di sewa yah buat para pendaki. Hahaha.
Pukul 22.45 wib kami tiba di pol Primajasa, dan kami bergegas untuk pulang kerumah masing-masing. Canda tawa kami selama 4 hari bersama mengukir indahnya persahabatan kami. Terima kasih Alam, Terima Kasih Allah SWT yang memberikan keindahan di muka bumi ini, memberikan keindahan di Negeri ini. Alhamdulillah kami masih diberikan kesempatan untuk menikmati kebesaran ciptaan-Mu ya Rabb.
Sekian dari perjalanan kami menuju Gunung Papandayan 2622 Mdpl, Garut, Jawa Barat. Nantikan cerita Trip kami selanjutnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar